Riot Games Menggugat Moonton karena Copyright


Perseteruan antara Riot dengan Moonton telah terjadi sejak awal tahun 2016. Awalnya Moonton yang membuat dan mengembangkan game Magic Rush digugat oleh Riot Games karena dianggap menjiplak game League of Legends (LoL). Magic Rush sendiri adalah mobile game bergenre role playing yang dapat dimainkan pada smartphone berbasis Android dan iOS.
Gugatan Riot Games yang berdasarkan pada bukti dokumen gugatan terhadap game Magic Rush mengarah pada heronya. Salah satu hero Magic Rush yang dianggap menjiplak adalah Emily.


Emily diklaim oleh Riot sangat mirip dengan Annie yaitu Hero yang terdapat di League of Legends. Kemiripan tersebut terlihat dari bentuk wajah, penampilan, dan skill yang mirip dengan Annie.


Melihat adanya penjiplakan tersebut, dengan sigap pihak Riot Games menyampaikan kasus ini kepada Google dan juga Apple, dan meminta keduanya untuk menghapus konten Magic Rush yang terdapat pada Google Play Store dan App Store. Permintaan Riot Games kepada Google dan Apple untuk menghapus Magic Rush di dalam kontennya ditanggapi oleh Elex, pihak yang mendistribusikan game Moonton.
Pihak Elex meminta jalan damai dengan melakukan mediasi kepada Riot Games untuk menyelesaikan permasalahan ini. Pada akhirnya kesepakatan tercapai dari kedua belah pihak. Magic Rush akhirnya masih diperbolehkan untuk terus didistribusikan, namun dengan syarat bahwa semua hal-hal yang mirip dengan League of Legends baik hero maupun skill harus segara diubah secepatnya.
Tidak lama sejak kasus Magic Rush bergulir, pada pertengahan tahun 2016, Moonton merilis game terbarunya yaitu Mobile Legends: 5v5 MOBA di Google Play Store. Serupa dengan Magic Rush, Mobile Legends: 5v5 MOBA buatan Moonton ini kembali diklaim melakukan pelanggaran hak cipta atas game League of Legends.
Tidak hanya hero yang dianggap plagiat, kali ini dugaan pelanggaran hak cipta yang dilakukan Moonton jauh lebih banyak. Dugaan pelanggaran tersebut terlihat dari salah satunya bentukan peta yang terbilang identik dari peta yang dimiliki oleh League of Legends.

Tidak hanya gambaran umum map saja yang sama, unsur yang terdapat di dalam map seperti semak-semak, posisi minion, bahkan monster hutan diklaim oleh Riot Games telah dijiplak oleh pihak Moonton.
Atas banyaknya dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh pihak Moonton, pihak Riot Games secara tegas langsung meminta Google dan Apple untuk menghapus game Mobile Legends dari dalam kontennya. Hingga pada akhirnya Mobile Legends: 5v5 MOBA resmi dihapus dari laman Google Play Store.
Namun tidak lama berselang, Moonton kembali merilis versi terbaru dari game Mobile Legends, yaitu Mobile Legends: Bang Bang. Versi Mobile Legends inilah yang sekarang dikabarkan sedang digugat oleh pihak Riot Games.
Pasalnya, perubahan yang dilakukan dari game Mobile Legends sebelumnya tidak memberikan banyak perubahan signifikan. Alhasil, masih banyak konten dalam Mobile Legends terbaru yang melanggar hak cipta atas League of Legends yang dibuat oleh Riot Games.
Riot Games melayangkan tiga gugatan inti yaitu Copyright Infringement (pelanggaran hak cipta atas karakter dan skill), Federal Trademark Infringement(pelanggaran logo yang dianggap mirip dan dilakukan secara sengaja), dan juga False Designation of Origin (kemungkinan kerugian karena orang mengasosiasikan Mobile Legends dengan Riot Games).
Atas tuduhan tersebut, Riot Games meminta agar seluruh pihak yang terkait menghentikan operasional mereka sehubungan dengan Moonton dan Mobile Legends. Riot games juga meminta penggantian atas kerugian materiel dan imateriel akibat pelanggaran yang terjadi dengan nilai USD150.000 (sekitar Rp2 miliar) untuk setiap pelanggaran.
Dari gugatan tersebut, pihak Riot Games berhasil menang atas tuntutan hukum pada kasus pelangaran hak cipta yang ditujukan kepada Shanghai Moonton Technology Co. selaku Developer dari game Mobile Legends.
Menurut kabar yang beredar, pihak Tencent yang merupakan pemilik dari Riot Games berhasil mendapatkan 2,9 Juta Dollar atau sekitar 41,8 Miliar Rupiah yang harus dibayarkan oleh pihak Shanghai Moonton Technology Co. karena terbukti melakukan pelanggaran hak cipta dengan meniru game League of Legends.
Tuntutan hukum ini sudah dilayangkan oleh pihak Riot Games dari tahun 2017 melalui Badan Pengadilan California, namun karena perusahaan Shanghai Moonton Technology Co. tidak berada di Amerika Serikat maka akhirnya kasus ini dialihkan ke Badan Pengadilan Shanghai di China.
Dengan begitu Tencent selaku pemilik dari Riot Games maju di Badan Pengadilan Shanghai dan melayangkan tuntutan kepada Shanghai Moonton Technology Co. dan akhirnya pihak pengadilan memutuskan bahwa Shanghai Moonton Technology Co. memang terbukti melakukan pelanggaran hak cipta dan harus membayar denda kepada pihak Tencent.
Awalnya Moonton bersedia untuk membayar sebesar 388 Ribu Dollar atau sekitar 5 Miliar Rupiah berdasarkan hasil perhitungan mereka, namun ternyata pihak pengadilan menyatakan bahwa hasil perhitungan salah karena seharusnya perhitungan menggunakan Book Value (Nilai aset dikurangi beberapa penyusutan) sehingga angka yang didapatkan adalah 2,9 Juta Dollar atau sekitar 41,8 Miliar Rupiah.

Sumber:
https://www.ggwp.id/2017/07/11/mobile-legends-digugat-riot/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah tentang Masyarakat Pedesaaan dan Masyarakat Perkotaan

Makalah tentang Pemuda dan Sosialisasi

Makalah tentang Warga Negara dan Negara